Tidoreku Rumahku
Tidore
merupakan sebuah wilayah yang terletak di bagian Timur Indonesia tepatnya di
Provinsi Maluku Utara. Sebuah wilayah jajahan yang di terkenal dengan keindahan
alam dan kekayaan rempahnya serta negri kesultanan yang masih dibalu kental
dengan adat istiadat nya. Sebagian orang memang masih berasa asing dengan
wilayah Tidore ini, namun tak bisa dipungkiri bahwa Tidore merupakan salah satu
wilayah yang sangat berpengaruh penting terhadap kemerdekaan Republik
Indonesia. Gambar pulau tidore juga bisa kalian jumpai di uang 1.000. banyak
keunikan Tidore yang tentunya tidak kalian jumpai di wilayah-wilayah lain. Hal
itu akan saya uraikan di bawah ini.
a. Keunikan Tidore
Sumber klik : https://www.google.co.id/imgres?
Tidore adalah salah satu kerajaan Islam yang berdiri
sekitar abad ke-13, sedangkan menurut catatan Kesultanan Tidore, kerajaan ini
berdiri sejak Jou Kolano Sahjati naik tahta pada 12 Rabiul Awal 502 H atau pada
tahun 1108 M. Pada tanggal 12 April 2018 kemarin, Tidore baru saja
merayakan ulang tahun yang ke-909. Dalam usia yang terbilang tua, tentu saja
Tidore sudah melewati berbagai tantangan zaman untuk mempertahankan tradisi
dari para leluhur. Salah satu tradisinya, yaitu ritual "Lufu Kie”. Lufu kie adalah ritual mengelilingi pulau Tidore lewat
jalur laut menggunakan kapal-kapal Kesultanan dan menyinggahi beberapa tempat
keramat sebagai bentuk ziarah terhadap leluhur. Menurut Yakub Husein, Lufu Kie
ialah perjalanan Sultan Nuku dengan pasukannya untuk merebutkan kembali
kekuasaannya dari Sultan Kamarullah yang diangkat oleh Hindia Belanda sebagai
Sultan Tandingan demi Kepentinga Kekuasaan Belanda yang dikenal dengan Revolusi
Tidore pada ratusan tahun lalu tanpa penumpahan darah Pendapat ini didukung
oleh sumber lain yang mengatakan bahwa Lufu Kie adalah gelar armada perang untuk
menakuti Kompeni Belanda. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa Lufu Kie adalah perjalanan armada perang Kesultanan mengelilingi pulau
Tidore dan berziarah ke tempat keramat para leluhur.
Prosesi Lufu
Kie merupakan ritual yang ada sejak masa pemerintahan Sultan Nuku, yaitu pada
tahun 1797-1805. Namun, diberlakukannya ritual ini belum dapat dipastikan kapan
tanggal dan bulannya. Oleh karena itu, ritual ini diperkirakan dilakukan di
masa pemerintahan sultan Nuku. Ritual tersebut kemudian diabadikan oleh Pemerintah Kota
Tidore sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati hari jadi Kota
Tidore, yaitu pada 12 April. Tradisi Lufu Kie dilakukan setiap tahun dengan
misi mengenalkan budaya kepada generasi muda akan pentingnya sejarah dan
budaya. Dengan demikian Pemerintah Kota Tidore mengambil kebijakan tersebut dan
disetiap tahun selalu dirayakan.
Tradisi Lufu
Kie menggunakan 12 perahu yang diawali dari keraton kesultanan, Sultan
didampingi Jou Boki (istri Sultan) bersama para bobato dan imam syarah, keluar
dari keraton diiringi shalawat oleh Imam Ngofa dan Imam Togubu. Sultan dan
rombongan berjalan kaki dari keraton menuju Dora Kolano (dermaga Kesultanan
Tidore). Armada yang digunakan mengubah formasi barisan berbentuk
lingkaran dan melakukan tawaf sambil membaca doa memohon perlindungan kepada
Allah SWT. Kemudian mengelilingi pulau Tidore serta berziarah ke beberapa titik
yang dianggap sebagai tempat keramat. Para rombongan Sultan berhenti di
tempat-tempat keramat sekitar 15 tempat untuk melakukan ritual-ritual, seperti
doa-doa guna mempersembahkan kepada leluhur Tidore yang telah memperjuangkan
Tidore pada masanya. Selain itu, Sultan dan rombongan juga menyinggahi Dodoku
Ali (Dermaga Kesultanan Ternate) sebagai bentuk persaudaraan yang telah terikat
ratusan tahun lalu. Perjalanan tersebut ditutup dengan kembalinya Sultan dan
para rombongan ke Dora Kolano.
b. Paji
Nyili-Nyili
Sebelum menyambut acara upacara Perayaan Hari Jadi
Kota Tidore, malamnya akan ada ritual Paji Nyili-Nyili. “Paji” dalam bahasa
tidore berarti Bendera sedangkan “Nyili” berarti Daerah. Kegiatan dama
Nyili-Nyil merupakan simbol semangat sejarah perjuangan Sultan Nuku dan
pasukannya. Paji Nyili-Nyili akan dibawa oleh pasukan ,lalu di antar ke
masing-masing kelurahan dan di terima. Peserta berjalan kaki dan hanya di
terangi oleh lampu obor api. Lampu penerangan jalan pun semua di
matikan,penyerahan Paji Nyili-Nyili diiringi dengan lantunan shalawat Nabi
sebagai ungkapan rasa syukur. Pada saat Paji Nyili-Nyili selsai di antar di
kesultanan Tidore pada waktu subuh, kemudian dilanjutkan dengan Upacara adat
puncak Hari Jadi Tidore.
c. Gohu Ikan
Tidore
juga memiliki makanan khas ala sashimi, namanya yaitu Gohu. Makanan ini terbuat dari
ikan segar yang diberi bumbu lalu dimakan. Sebagian besar masyarakat Indonesia
tidak menyukai makanan ikan mentah. Coba dulu makanan gohu ini, dijamin Anda
pasti ketagihan memakannya.
Kelezatan gohu dikarenakan ada bumbu yang dibuat secara khusus. Bumbu tersebut terdiri atas cabe, bawang, perasan air lemon, kemangi dan sayuran lainnya. Tambahan bahan terakhir, gohu diberi minyak kelapa yang sudah didihkan. Anda bisa mencicipi makanan gohu yang super lezat, sama lezatnya dengan sashimi yang berada di Jepang. Gohu akan terasa lebih nikmat jika dihidangkan dengan sagu dan teh hangat. "Betapa kenikmatan yang tak bisa di dustakan"
Jangan bilang anak Tidore kalau belum mencicipinya.
Kelezatan gohu dikarenakan ada bumbu yang dibuat secara khusus. Bumbu tersebut terdiri atas cabe, bawang, perasan air lemon, kemangi dan sayuran lainnya. Tambahan bahan terakhir, gohu diberi minyak kelapa yang sudah didihkan. Anda bisa mencicipi makanan gohu yang super lezat, sama lezatnya dengan sashimi yang berada di Jepang. Gohu akan terasa lebih nikmat jika dihidangkan dengan sagu dan teh hangat. "Betapa kenikmatan yang tak bisa di dustakan"
Jangan bilang anak Tidore kalau belum mencicipinya.
Komentar
Posting Komentar